Rabu, 26 Oktober 2016

About Photografi

Hasil gambar untuk cara menjadi fotografer profesional

tips menjadi fotografer profesional

  1. Tambah teman fotografer profesional. Menambah teman bisa kita lakukan dengan banyak cara, contohnya aktif di komunitas fotografer kampus, komunitas fotografer instagram, komunitas fotografer kota tertentu, dll. Tentu tidak semua anggota di dalam komunitas memiliki keinginan untuk belajar secara sungguh-sungguh. Ada yang datang karena memiliki kamera baru dan kemudian tidak pernah muncul lagi. Ada yang datang karena hanya ingin mengikuti kegiatan photowalk / jalan-jalannya saja. Dan banyak lagi motif keikutsertaan mereka dalam komunitas. Saran saya, pilih komunitas yang melaksanakan kegiatan secara konsisten dan memiliki anggota yang loyal.
  2. Belajar dan evaluasi hasil yang ada
    Jika belum menemukan komunitas, jangan khawatir karena kita masih bisa belajar lewat banyak media. Buku dan forum / artikel online juga dapat memberikan ilmu tentang fotografi. Sisihkan sebagian uang Anda untuk membeli buku fotografi dan membaca + memahaminya sampai habis. Jika sudah mengerti teorinya, cobalah untuk mempraktekkan beberapa hal dari teori tersebut. Selalu evaluasi apa yang kurang dan pertahankan + tingkatkan kelebihan Anda.
  3. Jangan lewatkan tawaran
    Kesempatan belum tentu datang dua kali. Jangan lewatkan tawaran memotret bersama fotografer profesional. Dengan memotret bersama, memungkinkan Anda untuk lebih dekat dengan mereka. Dengan lebih dekat, tentu akan lebih banyak ilmu yang diserap dari para fotografer profesional. Kalau bisa, mintalah ijin pada mereka untuk menjadi mentor Anda. Dengan begitu, sudah pasti mereka merasa lebih dihargai.
  4. Buka pikiran untuk menerima ilmu baru
    Sudah menjadi hal biasa jika terdapat perbedaan pendapat diantara dua kepala / lebih. Ilmu yang dimiliki oleh mentor belum tentu sama dengan ilmu yang Anda dapatkan dari buku / artikel online. Saran saya bukalah pikiran untuk hal baru. Tidak ada ilmu yang tidak berguna.
  5. Ingat, masih belajar jangan harap dibayar
    Lupakan bayaran jika Anda masih belajar. Anggap saja ilmu yang Anda dapatkan adalah imbalan yang paling pantas dari para mentor. Namun ada saatnya Anda harus ‘terbang’ dan mulai menawarkan jasa secara profesional. Kapan itu? Hanya Anda yang tahu. Yang pasti, saat Anda yakin layak untuk dibayar, tawarkan profesionalitas Anda kepada para calon konsumen.

dikutip dari: anomharya.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar